Pembebasan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir, Politik atau Kemanusiaan??

Sebuah kabar terbaru tentang pembebasan Ustadza Abu Bakar menjadi trending topic belakangan ini, keputusan Jokowi mengundang banyak tanya dikalangan masyarakat, apakah benar semua ini demi rasa kemanusiaan?? Mengingat Ustadz Abu Bakar Ba'asyir yang usianya semakin udzur 81 tahun, atau karena kepentingan politik?? Mengingat juga karena semakin dekatnya pilpres.

Kabar bebasnya Ustadz Abu Bakar, datang dari ketua umum partai bulan bintang Yusril Ihza Mahendra, "Hari ini saya ingin menyampaikan maksud dari Presiden Jokowi yang ingin membebaskan Abu Bakar Ba'asyir” kata Yusril saat tiba di Lapas Gunung Sindur, Jumat 18 Januaro 2019.

Adapun alasan Jokowi menurut Yusril adalah karena rasa kemanusiaan, karena umur Ustadz pemimpin Jamaah Anshorut Tauhid ini sudah menginjak umur 81 tahun.

Mendengar kabar tersebut, Yusril melanjutkan, Abu Bakar Ba'asyir menyambut kabar itu dengan positif. Bahkan, Ba'asyir bersedia tidak melakukan hal apapun selain istirahat.

“Ba’asyir sangat senang menerima tawaran itu bahkan ia bersedia tidak menerima tamu siapa siapa dan tidak akan berceramah dimana mana, yang penting bisa dekat dengan keluarga,” kata Yusril.

Mantan Menteri Hukum dan HAM itu mengatakan Ustadz Ba'asyir bisa bebas dalam waktu dekat ini. Ia mengatakan hanya tinggal masalah administrasi saja.

Tapi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM menyatakan sampai sekarang belum menerima surat keputusan apapun dari Presiden Jokowi terkait pembebasan Ustadz Ba'asyir. "Hingga saat ini kami belum terima surat apapun," kata Kepala Bagian Humas Dirjen PAS Ade Kusmanto di Jakarta, Jumat, 18 Januari 2019.

Menurut Ade, Ustadz Ba'asyir merupakan terpidana kasus terorisme dengan hukuman 15tahun penjara sehingga masa bebas murninya masih lama yaitu pada 24 Desember 2023.

Jika diusulkan pembebasan bersyarat, kata Ade, menurut perhitungan dua per tiga masa pidananya, maka Ba'asyir bisa bebas pada 13 Desember 2018 lalu. "Tapi saat ini belum diusulkan pembebasan bersyarat karena ustad Ba'asyir tidak mau menandatangani surat pernyataan setia kepada NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Ade seperti dikutip Antara pada Jumat, 18 Januari 2019.
Ya kalau memang ini semua karena rasa kemanusiaan, semoga bisa meringankan beban Ustadz Ba'asyir. Dan bisa menjadi amalan untuk Jokowi.

0 Response to "Pembebasan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir, Politik atau Kemanusiaan??"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel